Postingan

Menyerah

Sepulang kantor, capek dan campur aduk perasaan. Selalu seperti ini ketika membuka pintu kamar. Rasanya masih sama tapi waktu yang berbeda. Rasanya masih sama tapi kamu tidak ada. Pertengkaran 2 hari lalu adalah pertengkaran kesekian kalinya. Kami tidak pernah bisa menyelesaikan masalah selayaknya orang yang saling cinta. Kami tidak seperti orang yang saling memiliki. Tapi menyakiti satu sama lain. Jauh lebih sakit ketika aku harus membenci orang yang aku sayangi. Jauh lebih sakit ketika otakku memaksa untuk lekas pergi ketika hatiku berkata untuk tinggal. Seharusnya pertengkaran itu tidak terjadi ketika kita ingat kalau kita sama sama butuh. Seharusnya kamu tau kalo aku adalah orang pertama yang akan selalu sakit ketika kamu mencoba untuk pergi, Seharusnya kamu tau kalo ga semua yang kamu pikirkan itu benar tanpa harus bertanya. Seharusnya kamu tau kenapa aku bisa setengah mati membiarkan kamu pulang sendiri tanpa tau kabarmu baik baik aja atau tidak. Seharusnya kamu tau

Kepada Wanita yang..

Kepada wanita yang tersakiti lalu menepi, berjuanglah demi hidupmu sendiri. Kepada wanita yang tersakiti dan terus bertahan sepenuh hati. perjuangkan harga diri. Kepada wanita yang tersakiti dan tetap ada disini. semuanya telah kau beri. Adalah hal yang paling buruk ketika kamu mengorbankan segala perasaan bahkan masa depan untuk orang lain, orang lain yang tidak pernah menghargai kamu. Adalah hal yang paling bodoh ketika kamu sibuk menjaga hati dan perasaan orang lain demi untuk hati dan perasaan orang lain. Adalah hal yang paling tidak bisa diterima pakai akal waras ketika kamu masih kembali kepada orang yang selalu menyia nyiakan detik demi detik dalam waktu, jengkal demi jengkal lekuk tubuhmu hanya untuk kebahagiaan dan keegoisan orang lain. Kepada wanita yang tersakiti lalu pergi, obatilah dirimu sendiri. bersama Adhitia Sofyan - Forget Jakarta, hal hal manis berganti tangis.
Banyak hari yang saya lalui sama kamu Banyak hari hari bahagia dan malam malam sendu yang sudah kita lalui Sudah banyak tetesan air mata dan senyum bahagia yang merangkai wajahku Sudah banyak cinta kasih dan untaian doa yang kamu beri Sampai akhirnya kita berada di malam ini Halaman terakhir dalam buku kehidupan saya.. Siang tadi entah kenapa saya sempet berpikir bagaimana hidup saya tanpa kamu disaat yang sama sepanjang jalan kamu minta dipeluk Tidak ada celah diantara kita Tidak ada jarak Mungkin tadi siang adalah pelukan terhangat yang pernah saya rasakan Karena malam ini saya kehilangan kamu, lagi, untuk yang kesekian kalinya.. Berulang kali saya jatuh cinta.. Berulang kali saya jatuh di luka pula karena cinta.. Dan berulang kali juga saya harus kehilangan.. Rubuh segala hal yang sudah saya bangun.. Terimakasih sudah pernah jadi yang terbaik. Semoga kamu selalu bahagia.

29/10/2016

Nirwan Yahman Manurung Laki laki yang aku cintai selama ini dari lebih hingga kurangnya Laki laki yang aku hormati sama seperti aku menghormati bapakku sendiri Laki laki yang bisa mencerna kata kataku satu demi satu Laki laki yang mencintai aku sama seperti mencintai ibunya sendiri Laki laki nomor 1 yang melindungi dr ujung kepala sampai kakiku Laki laki yang hafal dimana letak letak koreng di kakiku Laki laki pertama yang aku bawa ke makam bapakku Laki laki pertama yang sudah makan semeja dengan ibuku Laki laki pertama yang sudah berjabat tangan dengan keluarga besarku Laki laki yang sekarang sudah pergi meninggalkan aku. Aku belajar banyak dari detik demi detik yang kita lalui Aku belajar bagaimana arti sabar itu Aku belajar bagaimana menakhlukan orang sekeras kamu Aku belajar bagaimana mencintai orang dengan ketulusan Aku belajar betapa beratnya bertahan demi cinta. Aku mengubur segala hal negatif dari hubungan kita. Aku menanam kembali segala

NY

Abang, Semuanya terasa lebih berat semenjak malam ini. Kamu berjalan pergi meninggalkan aku. Kamu keras seperti batu yang tak ada celah. Abang, Suatu hari nanti aku akan tumbuh menjadi wanita dewasa seperti harapanmu. Aku akan menjaga ibu seperti yang kamu mau. Aku akan menggapai cita citaku seperti yang kamu inginkan. Aku akan menjadi seorang ibu yang baik seperti yang kamu ajarkan. Dan kamu adalah salah satu bab buku yang akan aku ceritakan pada anak anakku nanti. Abang, Yang harus kamu ingat sampai nanti kamu menikahi perempuan lain. Aku tidak pernah sedikitpun menginginkan perpisahan ini. Hatiku tetap disini. Tetap di hatimu yg teduh. Sekarang doaku bertambah satu, Semoga Allah memberikan aku jodoh yang sepertimu, Nirwan Yahman.

Kita Ini Lucu

Kita ini lucu, kadang tidak perlu tertawa terbahak bahak agar semua orang tau bahwa kita sedang bahagia. Kita ini lucu, kadang berseteru hebat padahal kita sama sama tau bahwa kita sedang berjalan menuju penyelesaian. Kita ini lucu, kadang berdebat tiada henti, padahal kita sama sama tau bahwa ini hanya untuk saling menyakiti, lalu kita tetap akan kembali. Berbahagialah sayang untuk hubungan yang berharga ini. Berbahagialah sayang untuk kita yang mampu bertahan dengan jarak yang sebegini jauhnya. Berbahagialah sayang untuk perjuangan yang baru saja kita mulai. Berbahagialah sayang untuk hubungan baik walaupun kadang kita tidak bisa menyentuh disaat kita saling butuh. Sayang, bukankah kita sudah bahagia dengan keadaan yang diciptakan Tuhan sebegini hebatnya? Abang, jangan marah marah lagi. Maaf untuk semua hal yang pernah menyakitimu. Bersama The Beatles - In My Life , aku merindukan kamu yang berada 43,9km dari tempat aku duduk.

20 Desember 1956 - 19 November 2015

Pagi itu suasana rumah sakit masih sama. Sama seperti pagi pagi sebelumnya, aku berjalan menyusuri lorong ICU dimana bapak berbaring. Aku masih selalu terisak setiap keluar dr ruangan itu, aku masih kehilangan arah setiap liat keadaan bapak. Bapak tidak kunjung baik. Sepanjang hari aku berada di tempat yang sama, sepanjang hari aku berdoa dengan isi yang sama, sepanjang hari aku mendokan orang yang sama. Sampai akhirnya Kamis pagi itu semua berubah. Aku tidak lagi terisak, aku tidak lagi kehilangan arah, tapi aku kehilangan hidupku. Aku kehilangan Bapak. Bapak berbaring didepanku, dituntun melafaskan doa, dan pergi bersama Allah. Bapak nggak akan pernah kembali. Nggak ada bapak lagi yang duduk di sofa hitam itu menunggui aku pulang. Nggak ada bapak lagi yang membuka pagar rumah untuk sholat subuh di masjid. Nggak ada bapak lagi yang berlarian ke lapangan tenis. Nggak ada bapak lagi yang meminta dibuatkan es teh. Nggak ada bapak lagi yang minta diambilkan nasi w