Menyerah
Sepulang kantor, capek dan campur aduk perasaan.
Selalu seperti ini ketika membuka pintu kamar.
Rasanya masih sama tapi waktu yang berbeda.
Rasanya masih sama tapi kamu tidak ada.
Pertengkaran 2 hari lalu adalah pertengkaran kesekian kalinya.
Kami tidak pernah bisa menyelesaikan masalah selayaknya orang yang saling cinta.
Kami tidak seperti orang yang saling memiliki.
Tapi menyakiti satu sama lain.
Jauh lebih sakit ketika aku harus membenci orang yang aku sayangi.
Jauh lebih sakit ketika otakku memaksa untuk lekas pergi ketika hatiku berkata untuk tinggal.
Seharusnya pertengkaran itu tidak terjadi ketika kita ingat kalau kita sama sama butuh. Seharusnya kamu tau kalo aku adalah orang pertama yang akan selalu sakit ketika kamu mencoba untuk pergi, Seharusnya kamu tau kalo ga semua yang kamu pikirkan itu benar tanpa harus bertanya.
Seharusnya kamu tau kenapa aku bisa setengah mati membiarkan kamu pulang sendiri tanpa tau kabarmu baik baik aja atau tidak. Seharusnya kamu tau kalo ini nggak pernah mudah buat aku. Seharusnya kamu tau.......
Berkali kali aku menangisi laki laki yang sama,
laki laki yang bisa seenaknya sendiri mengumpat didepan mataku.
laki laki yang bisa berubah seperti orang yg ga aku kenal cm dengan hitungan detik.
laki laki yang nggak percaya dgn segala yang aku lakukan, menuduh apapun yang tidak pernah aku lakukan.
laki laki yang bisa buat aku seperti bukan diriku sendiri.
laki laki yang tidak pernah bisa aku andalkan.
laki laki yang tidak bisa tanggung jawab.
laki laki yang bisa buat aku jatuh dan nggak tau gimana caranya bangkit
laki laki yang bisa buat aku kehabisan kata kata bagaimana menggambarkan dirinya.
aku yang sinting,
aku yang lemah,
aku yang bodoh
aku yang tidak cerdas.
aku sudah benar benar menyerah
Selalu seperti ini ketika membuka pintu kamar.
Rasanya masih sama tapi waktu yang berbeda.
Rasanya masih sama tapi kamu tidak ada.
Pertengkaran 2 hari lalu adalah pertengkaran kesekian kalinya.
Kami tidak pernah bisa menyelesaikan masalah selayaknya orang yang saling cinta.
Kami tidak seperti orang yang saling memiliki.
Tapi menyakiti satu sama lain.
Jauh lebih sakit ketika aku harus membenci orang yang aku sayangi.
Jauh lebih sakit ketika otakku memaksa untuk lekas pergi ketika hatiku berkata untuk tinggal.
Seharusnya pertengkaran itu tidak terjadi ketika kita ingat kalau kita sama sama butuh. Seharusnya kamu tau kalo aku adalah orang pertama yang akan selalu sakit ketika kamu mencoba untuk pergi, Seharusnya kamu tau kalo ga semua yang kamu pikirkan itu benar tanpa harus bertanya.
Seharusnya kamu tau kenapa aku bisa setengah mati membiarkan kamu pulang sendiri tanpa tau kabarmu baik baik aja atau tidak. Seharusnya kamu tau kalo ini nggak pernah mudah buat aku. Seharusnya kamu tau.......
Berkali kali aku menangisi laki laki yang sama,
laki laki yang bisa seenaknya sendiri mengumpat didepan mataku.
laki laki yang bisa berubah seperti orang yg ga aku kenal cm dengan hitungan detik.
laki laki yang nggak percaya dgn segala yang aku lakukan, menuduh apapun yang tidak pernah aku lakukan.
laki laki yang bisa buat aku seperti bukan diriku sendiri.
laki laki yang tidak pernah bisa aku andalkan.
laki laki yang tidak bisa tanggung jawab.
laki laki yang bisa buat aku jatuh dan nggak tau gimana caranya bangkit
laki laki yang bisa buat aku kehabisan kata kata bagaimana menggambarkan dirinya.
aku yang sinting,
aku yang lemah,
aku yang bodoh
aku yang tidak cerdas.
aku sudah benar benar menyerah