Di hari yang sama dengan sakit hati yang menggunung itu, aku menemukan mereka. mas Soli - mbak Galuh - Herina - mbak Temu - Mandor - aku iya, mereka yang membuat aku sadar, sakit yang aku rasain tidak lebih sakit dari apa yang mereka rasain. sakit yang aku buat sendiri karena ulahku sendiri. dan Bapak, memarahi aku malam ini, karena aku menemui mereka. mereka yang akan menjadi keluarga baruku. Terimakasih mbak Soli, mbak Galuh, mbak Temu, kita akan bertemu kembali.
Thanks for everyday. Thanks for loving me. Thanks for loving us. Happiness is mine because you all, Bapak, Ibu, Phiersa Andaruty, Herina Dwi Nastiti, Achmad Dwi Afriyadi, Edlina Ghassani Putri, Mayada Sungkar, Sylvi Ardila, and anyone who (i hope) loves me. 25 September 2012, with millions hope and stack of happiness. Andayatrie Pratitis. 19 years old :)
Wanita yg memakai daster warna hijau ini Ibu ku. Ibu paling sabar di seluruh dunia, khusus aku. Bagaimana tidak sabar, Ibu membuat acara sendiri untuk ulang tahunnya sendiri. Ibu memasak tumpeng sendiri untuk ulang tahunnya sendiri. Ibu memimpin doa di hari ulang tahunnya sendiri. Sore ini Ibu merayakan hari- nya hanya dengan aku, mbak Nur dan mbak Puji. Tanpa Bapak dan tanpa kakakku. Ibu tampak bahagia dengan ini. Sesederhana ini. Ibu hanya ingin doa terbaik dari yg tersayang. Sesederhana ini pula harapan Ibu. Ibu, kesayangan aku, tidak apa apa ya kita rayakan berdua? Aku sayang Ibu. Sayang sekali. Sepanjang masa. Seperti sayang mu padaku. Sekali lagi, selamat tanggal 14 Ibu. dengan sejuta doa dan sekaleng harapan, anakmu yg tidak pernah lupa makan, Andayatrie Pratitis.