Malam Bersama Doa


Selamat malam, Tuhan.. Bagaimana kabar hari ini? Aku baik. Kakakku Phiersa sudah sampai Semarang. Perutnya sudah besar, Tuhan. Bapak akan jadi kakek, Ibu akan jadi nenek dan aku jadi aunty ya..
Padahal aku benci kalo Bapak dipanggil eyang sama saudara saudara. Bapak masih 56 tahun, belum pantas dipanggil eyang kan?
Aku hampir nggak percaya Phiersa udah mengandung anak berumur tiga bulan. Kaya nya baru kemarin lihat dia masih berambut bob, masih pantes pake baju cheerleaders anak SD. Nggak kerasa juga hampir tiga tahun kami tidak serumah. Iya, sudah lupa pernah berantem pukul pukul an karena berebut makanan.

Keluarga ku sudah berubah, Tuhan. Begitu juga hidupku yang semakin hari semakin sulit.
Harus sudah ikut serta dalam masalah keluarga. Harus sudah bisa jadi penengah saat Bapak Ibu bertengkar. Harus lebih sabar menghadapi ini itu sendiri. Harus sudah bisa menenangkan diri sendiri tanpa bergantung dari orang lain.

Malam ini, ketika ketikan ku sudah mulai capai, aku sudah menumpuk semua harapan ku di meja Mu.
Itu saja, Tuhan. Jangan ditambah tambah lagi. Sesuatu yang berlebihan kadang menyakitkan.


Postingan populer dari blog ini

Senja Sebenarnya

Nineteen of My September

Menolak Tua